Selasa, 01 September 2009

Pembekuan Darah

The Best Business
Makalah Gratis
Unbari
Unja
PERCOBAAN I

I. JUDUL : Waktu Koagulasi Darah
II. HARI/TANGGAL : Kamis / 10 April 2008
III. TUJUAN : Untuk memahami proses pembekuan darah (koagulasi darah) dan menentukan lamanya waktu pembekuan darah manusia.

IV. LANDASAN TEORI:

Lingkungan dari setiap sel dari trilyunan sel yang menyusun tubuh kita adalah cairan. Darah merupakan cairan tubuh yang terdapat dalam jantung dan pembuluh darah. Beberapa cairan tubuh yang lain adalah cairan jaringan, merupakan cairan tubuh yang terdapat dalam ruang antar sel. Cairan limfa, merupakan cairan tubuh yang terdapat di dalam pembulu limfa dan organ limfakus. Cairan darah tersenut terdiri dari 2 bagian, yaitu sel darah (butir-butir darah) dan cairan darah (Plasma darah). Sel-sel darah merupakan bagian darah yang mempunyai bentuk. Ada 3 macam sel darah yaitu sel darah merah (Eritrosit), sel darah putih (Leukosit),dan keping darah (Trombosit)
Plasma darah merupakan bagian yang cair dari darah yang mempunyai atau terdiri dari air ( 91-92%), protein 8-9%, substansi lain selain protein seperti garam amonium urea, asam urat kreatinin, kreatin, asam amino, santin, dan hiposantin.
Dalam tubuh kita terdapat banyak aliran darah yang sering kita sebut dengan pembuluh darah. Bila pembuluh darah dipotong atau dirobek, sangat penting untuk menghentikan keluarnya darah dari sistem sebelum berakhir dengan kematian. Dari sudut mekanisme pendarahan dapat berhenti jika (1) bila tekanan darah dalam pembulu darah lebih kecil dari pada tekanan diluar pembulu darah, keadaan tersebut dapat terjadi jika banyak darah yang tergenang disekitar pembulu darah yang robek terjadi penurunan tekanan darah secara menyeluruh (2) bila ada sumbat yang dapat menyumbat lubang pembulu darah yang robek. Pembentukan sumbat hemostatis dari komponen-komponen darah merupakan mekanisme yang penting dalam hemostasis alamiah. Adanya gangguan terhadap henostasis alamiah mengakibatkan pendarahan agak sukar dikendalikan seperti halnya pada hemofilia. Sumbat hemostatis mula-mula terbentuk dari agresi trombosit tetapi kemudian fibrin akan terbentuk. Fibrin yang merupakan serat-serat panjang akan membentuk jendolan lewat penjeratan sel darah merah dan sel darah putih, jendolan tadi disebut koagulum.
Pemadatan atau lebih dikenal dengan pembekuan darah mampu menghentikan semua pendarahan kecuali pada pembuluh darah yang rusak, keping darah melekat pada permukaan dalam dinding pembuluh darah tersebut. Dinding rombosit bersifat sangat rapuh dan cenderung untuk melekat pada permukaan kasar seperti pada pembuluh darah yang robek.
Pembuluh darah dan sel-sel rusak di daerah ini melepaskan bahan bersifat lemak yang diaktifkan oleh protein-protein tertentu (faktor pembekuan) di dalam darah membentuk ”tromboplastin”. Dengan adanya ion kalsium (Ca++.) dan faktor pembeku tambahan dalam plasma, tromboplastin mengkatalisis perubahan protombin (suatu globulin serum yang dibuat terus menerus oleh hati) menjadi trombin. Trombin adalah suatu enzim yang mengkatalisis perubahan fibrinogen protein plasma yagn dapat larut menjadi fibrin, protein yang tak dapat larut. Fibrin secara berangsur membentuk suatu lubang tempat sel-sel darah tertanam. Dengan segera dibangun suatu bendungan (pembekuan) yang menghentikan keluarnya darah dari pembuluh darah yang pecah.
Pada waktu darah membeku, sebetulnya fibrin pada saat itu adalah anyaman fibrin yang menjerat sel-sel darah. Fibrin yang baru dibentuk bersifat sangat lekat, sehingga fibrin saling melekat. Selain itu, sel-sel darah, jaringan-jaringan dan benda-benda asing tertentu akan melekat pada fibrin. Sifat lekat ini sangat efektif bagi darah yang membeku. Pada darah yang baru membeku, koagulum yang baru terbentuk itu masih merupakan masa yang lunak seperti selei. Tetapi lamam kelamaan koagulum akan mengkerut sampai 40% dari volume semula dan cairan akan dibebaskan. Cairan yang dibebaskan dari koagulum tersebut disebut serum. Serum merupakan plasma tanpa fibrinogen dan faktor-faktor lain yang terlibat dalam proses pembekuan darah. Koagulum akhirnya akan bersifat agak keras, lebih padat. Kenyal dan lebih efesien sebagai sumbat. Pengerutan koagulum terjadi kurang sempurna kalau trombosit secara percobaaan diambil atau pada keadaan dimana jumlah trombosit menurun. Koagulum yang terbentuk akan segera lenyap bila pemyembuhan luka telah terjadi. Pross pemecahan atau penguraian koagoulum disebut fibrinolisis.
Apabila protein asing dari luar badan memasuki badan dan memasuki darah anti bodi biasanya terbentuk dalam jaringan lymphoid. Jikalau dosis sublebhal dari racun ular berbisa anda injeksikan kedalam tubuh burung merpati, plasma darahnya akan berisi antibodi yang sanggup menetralisir dosis yang lebih besar dari racun. Racun berfungsi sebagain antigen yang merangsang jaringan untuk menghasilkan antibodi dalam plasma darah. Bacteria dan organisme lain berfungsi sebagai antigen. Antibodi dapat tidak aktif pada beberapa virus, menetralkan racun bakteri dan menjadi pagositosis oleh perubahan pada permukaan mikrobia. Bersama-sama dengan plasma protein, disebut komplemen, beberapa organisme dapat terbunuh juga. Kesembuhan dari penyakit dapat menghasilkan antibodi yang sering disebut immunitas. Dengan menyuntikan vaccin yang sudah mati / organisme yang lemah atau anti-toxib / serum imun dari kuda / hewan lain maka binatang akan dapat imun dari penyakit tersebut.
Adapun fungsi darah antara lain yaitu :
1) Merupakan alat pengangkut oxygen dan CO2 diantara alat-alat pernafasan
2) Pembentukan fibrin
3) Mengangkut hormon
4) Mengatur keseimbangan cairan-cairan antara darah dan cairan jaringan
5) Mengatur keseimbangan (pH) darah
6) Merupakan alat pertahanan tubuh
7) Pencegahan infeksi / penyakit.
8) Mengangkut air dan sari-sari makanan
9) Menyimpan makanan dalam bentuk sari-sari


V. ALAT DAN BAHAN

A. ALAT :
 Jarum French
 Objek glas
 Batang Korek
 Stopwatch

B. BAHAN :
 Darah Manusia
 Alkohol 96%
 Tisu / Kapas

VI. PROSEDUR KERJA

1. Disiapkan alat dan bahan yang telah dibawa
2. Dibersihkan jari tangan dengan alkohol 96%
3. Ditusukkan jarum french pada jari sehingga mengakibatkan luka
4. Dibuang tetesan darah yang pertama dan kedua karena biasanya kurang baik
5. Diteteskan tetesan ke tiga ke kaca objek sebagai tetesan yang pertama
6. Dan ditetesan berikutnya (tetesan ke empat) diteteskan juga pada kaca objek
7. Dicatat waktu antara tetesan pertama dan kedua
8. Dihitung memakai stopwatch ketika darah mulai keluar selang waktu 30 detik diangkat hingga terbentuk benang-benang fibrin
9. Dicatat lama waktu terbentuknya benang fibrin




VII. HASIL

Setelah melakukan praktikum didapat waktu koagulasi darah pada probandus yang berbeda-beda, yaitu :

Rima desjayanti
Ratih Ratnawati
M. Sabit lanan
Muchson Dadik. A
Jumiati
Hari Kapli
Indama
Afriza

4 menit 40 detik
3 menit 39 detik
6 menit 52 detik
5 menit 30 detik
4 menit 36 detik
4 menit 37 detik
5 menit 31 detik
5 menit 2 detik


Rata-rata waktu yang didapat dari data diatas yaitu :
Jumlah seluruh waktu yaitu 2427 / 60 = 40,52 menit. 40,52 / 8 = 5,056
Jadi rata-rata waktu koagulasi darah pada mahasiswa biologi 2006 adalah 5 menit 56 detik.


VIII. PEMBAHASAN

Setelah melakukan praktikum waktu koagulasi darah, ternyata didapatkan waktu yang tidak konstan, Hal ini mungkin dikarenakan beberapa faktor, diantaranya yaitu:
1. Suhu rendah (dingin ).
Proses koagulasi adalah proses kimia dan proses yamg melibatkan enzim, sehingga kita dapat menduga bahwa suhu rendah dapat menyebabkan proses koagulasi terhambat. Bila darah dalam suhu 5 sampai 120 derajat proses koagulasi akan tertunda.
2. Menghindari kontak dengan benda asing dan jaringan yang rusak. Bila darah mengadakan kontak dengan permukan benda asing tromboplastin akan terbentuk dari prazatnya dan faktor stabil akan diaktifkan.
3. Dekalsifikasi.
Setiap substansi yang dapat mengikat Ca++ yang bebaskan mencegah prose koagulasi. Di laboratorium zat yang pada umumnya digunakan sebagai anti koagulan adalah natrium dan kalsium oksalat, natrium sitrat dan natrium florid. Zat-zat ini dapat mengendapkan ion Ca yang terdapat dalam darah.

Walaupun waktu koagulasi yang berbeda-beda tetapi semua waktu tersebut masih normal karena masih diantara 2-6 menit. Bila darah dicampur dengan larutan garam pekat atau garam netral, proses koagulasi tidak akan terjadi. Garam tersebut misalnya MgSO4, Na2SO4 dan Nacl. Pengaruh garam-garam ini adalah mencegah pembentukan frombin. Garam tersebut mampu mengendapkan fibrinogen sehingga mencegahg koagulasi. Koagulasi setiap saat tidak selalu sama, semua tergantung lingkungan faktor dan lainnya.
Faktor yang mempercepat koagulasi adalah :
1) Pemanasan
Pada suhu 37 derajat celcius darah ajknan lebih cepat membeku dari pada suhu dibawahnya
2) Pengocokkan
Bial dar ah dikocok pelan-pelan, kogulasi akan dipercepat sedangkan kalau dikocok akan melambatkan koagualsi darah karena jaringan fibrin akan pecah
3) Luas permukaan kotak
Proses koagulasi akan dipercepat jika luas permukanan kotak ditambah, hal ini dfapat dilakukan dengan jalan memasukkan kapas atau kasa kedalam larutan darah
4) Larutan hemostatik
Banyak orang berpendapat bahwa adrenalin akan mempercepat koagulasi tetapi efek ini masih belum diketahui dengan pasti. Ekstrak jaringan, terutama ekstrak paru-paru dan timus yang mengandung banyak tromboplastin adalah koagulan yang kuat, sama seperti bisa dari jenis ular tertentu.

NILAI NORMAL SEL DARAH MANUSIA

Sel Butir / mm3 Batas kisau normal 5dari seluruh sel darah putih
Jumlah sel darah putih 9000 4.000-11.000 -
Neutrofil 5.400 3.000-6.000 50-70
eusinofil 270 150-300 1-4
Basofil 60 0-100 0,1
Limfosil 2.730 1500-4.000 20-40
Monosit 540 300-600 2-8
Eritrosit (wanita) 4,8 x 10 - -
Eritrosit (pria) 5,4 x 10 - -
Trombosit 300.000 200.000-500.000 -

IX.KESIMPULAN


Setelah melakukan praktikum ini praktikan dapat memahami :
1. Proses pembekuan darah.
2. Dapat menghitung atau menentukan serta mengtahui lamanya atau waktu yang dibutuhkan dalam proses pembekuan darah yaitu waktu standarnya 2-6 menit.
3. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi cepatnya pembekuan darah.
4. Dapat mengetahui faktor-faktor yang memperlambat koagulasi
5. Mengetahui fungsi dari darah.


DAFTAR PUSTAKA

Sutarmi H. Siti. Biologi jilid 2. IPB : Bogor
Dietor, delman H. 1992. Histologi veterinner. UI Press : Jakarta
Wulangi S. Kartolo. 1993. Prinsip-prinsip fisiologo hewan. Jurusan biolobi. ITB: Bandung

anda pengen data tentang darah? klik disini

Artikel Yang Perlu Anda Baca



0 komentar: